Skip to main content

Apa pendapatmu tentang sinetron "Ikatan Cinta"?

oleh: Risma Annisa 

Sinetron ini digadang-gadang menjadi angin segar untuk sinetron Indonesia, karena katanya mirip dengan drama korea.

Beberapa hari lalu, hal ini ramai dibahas di akun salah satu penggemar drama korea terbesar di Twitter. Dari apa yang saya baca di sana, sinetron ini berbeda dengan sinetron Indonesia lain, karena alurnya yang masih jelas dan masuk akal dan vibe-nya yang mirip dengan drama korea. Konon salah satu penulis skenario sinetron ini adalah penggemar drama korea.


Setelah saya baca thread dan replies-nya, akhirnya saya pun penasaran dengan sinetron Ikatan Cinta ini. Tapi untuk maraton mengikuti setiap episodenya, rasanya tidak memungkinkan. Saya pun belum sangat tertarik untuk mengikutinya karena episodenya sejauh ini sudah 40-an (mungkin sekarang 50-an) dikarenakan tayang setiap hari di televisi.

Akhirnya, dengan penuh rasa penasaran, saya hanya bisa mencari potongan-potongan adegannya di youtube untuk melihat langsung “apa sih yang membuat sinetron ini menarik dan banyak disukai?”. Mungkin pendapat saya akan terdengar kurang valid karena tidak menyaksikan keseluruhan sinetronnya, tapi saya bisa katakan beberapa hal ini :

  1. Dari segi plot cerita, masih bisa dikatakan bahwa sinetron ini berbeda dari drama korea. Mungkin dari segi ide cerita, sinetron ini sudah menarik. Tapi pengeksekusian dalam menceritakan alurnya, masih kurang berhasil. Drama korea selalu menyuguhkan cerita yang membuat penonton penasaran dengan cerita lengkapnya (karena tidak dijelaskan di awal). Sedangkan sinetron ini, sudah diceritakan detail cerita di awal (jadi penonton sudah tahu cerita yang sebenarnya -siapa pelaku pembunuhan sebenarnya, siapa orang tua kandung si anak sebenarnya, dll). Penonton di sini hanya digiring untuk melihat bagaimana akhirnya pemeran utama mengetahui kebenaran, bukan diajak bersama-sama pemeran utama untuk mengetahui kebenaran.
  2. Dari segi sinematografi, sinetron ini juga masih jauh dari drama korea yang selalu menampilkan beberapa angle berbeda pada satu scene. Yang saya tahu di drama korea, dalam satu scene drama akan ada beberapa kali pengambilan gambar. Jadi para aktornya akan berulang kali mengulang adegan tersebut untuk beberapa angle. Sedangkan di sinetron ini, pengambilan gambar selalu dari satu angle dan hanya meng-zoom saja saat akan memperjelas gambar.
  3. Dari segi kualitas acting, yang saya lihat masih ada aktor yang terlihat kaku saat menyampaikan dialog. Entahlah, mungkin karakter aslinya di sinetron ini seperti ini (karena saya tidak mengikuti secara keseluruhan cerita). Untuk beberapa pemeran yang lain juga masih beracting biasa-biasa saja (belum total), yah tipikal aktor-aktris sinetron Indonesia kebanyakan.
  4. Dari segi jadwal penayangan, sinetron ini akan jauh lebih menarik jika ditayangkan seminggu dua kali saja seperti drama korea atau seperti sinetron Indonesia di zaman dahulu yang hanya tayang seminggu sekali. Saya kira awalnya mengapa sinetron ini dibilang mirip drama korea karena jam tayangnya yang tidak setiap hari, ternyata masih sama saja seperti sinetron lain. Saya malah jadi suudzon, Ikatan Cinta yang sering trending dan ratingnya tinggi ini kedepannya hanya akan membuat cerita tidak jelas karena hanya akan mengejar jumlah episode bukan kekonsistenan cerita.
  5. Dari segi adegan per adegannya, masih bisa dibilang masuk akal sih karena tidak terlalu berlebihan. Yah, masih sesuai lah dengan kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari. (Sekali lagi, saya hanya menonton potongan-potongan scene-nya saja, ya).

Secara keseluruhan, saya tidak bilang sinetron ini buruk. Saya hanya bisa bilang bahwa cerita ini masih jauh dari drama korea.

Kalau menurut saya, mungkin yang membuat sinetron ini menarik adalah karakter kuat dari Aldebaran (yang diperankan oleh Arya Saloka) karena mirip dengan karakter utama drama korea kebanyakan, yah tipikal karakter laki-laki yang mudah disukai penonton lah. Yang tidak bisa menyadari perasaannya sendiri, yang seolah tidak peduli tapi sebenarnya peduli, yang sweet pada hal-hal kecil yang akhirnya membuat penonton merasa (mungkin) gemas dan gregetan dengan tingkahnya wkwk. Kalau sinetron Indonesia kebanyakan setahu saya biasanya hanyalah karakter utama pria yang digambarkan sebagai orang yang baik, kaya/miskin, tegas/lemah, sebatas itu-itu saja.

Saya sebenarnya sangat menantikan pertelevisian Indonesia bisa seperti zaman dahulu lagi saat mencapai kejayaannya waktu itu, termasuk sinetronnya. Cerita yang menarik, mendidik, menghibur, tapi dikemas dengan episode yang wajar dan tayang tidak setiap hari.

Comments

Popular posts from this blog

Mengenal lebih dekat Jemimah Cita Indonesian Idol 2020

        Bernyanyi adalah salah satu cara menyampaikan suatu perasaan atau suatu ekspresi yang dirasakan, di indonesia sendiri banyak sekali acara-acara tv yang menampilkan atau menayangkan berbagai progran bernyanyi salah satunya indonesian idol. Nah..Indonesian idol 2020 kali ini sudah masuk dalam babak showcase yang dimana setiap peserta diwajibkan menampilkan penampilan terbaik mereka, dalam babak final showcase yang di tayangkan secara langsung di salah satu stasiun   tv swasta tadi malam, semua peserta menampilkan penampilan terbaik mereka yang sangat memuaskan para juri.      Salah satu peserta yang sejak babak audisi tidak begitu tersorot kamera adalah Jemimah. dengan begitu percaya diri dia sanggup membawakan lagu dengan judul   “let me love you ( until you learn to yourself)” yang merupakan salah satu lagu favorit salah satu juri indonesian idol 2020 yaitu bunda Maia, dan mendapatkan five standing ovation dan mendaptkan berbagai komentar yang begitu bagus dari para juri Sala

Mengenal komunitas Jaringan Oeufa Kreatif “Joker”

  Jarin g an oeufa kreatif “joker” adalah suatu pro g ram kerja yan g dicanan g kan oleh pemuda Oeufa, desa Pariti Kecamatan Sulamu kabupaten Kupang .   Joker merupakan suatu komunitas   yan g   bergerak di bidang bisnis sosial berbasis pangan lokal. Dengan motto: “Menerima Untuk Memberi” , fokus dan lokus dari JOKER adalah menjadikan makanan lokal sebagai sarana pemberdayaan perempuan dan pemuda serta pendidikan bagi anak-anak. Setiap produk berbahan dasar pangan lokal dikemas lebih kekinian, dan 25% dari berkat yang diterima dijadikan paket pendidikan untuk anak-anak yang kurang mampu di desa Pariti. Markas Besar (Mabes) JOKER juga memberi kesempatan kepada para konsumen, relawan dan simpatisan untuk berbagi melalui JOK-CARE’S, berupa: Alkitab, Kamus, buku pelajaran, buku-buku cerita, atau Komik layak pakai untuk disumbangkan. Kami percaya bahwa Tuhan memberikan dua tangan supaya tangan yang satu menerima dan tangan yang lain turut memberi. Semua orang bisa memulai, tapi tida